Sebuah kisah nan inspiratif, tentang Air dan persahabatannya dengan
besi. Tentunya para pembaca penasaran akan judul di atas. Mengapa kita
harus menjadikan hidup ini seperti air? Apa kelebihan yang dimiliki
air? Apakah pantas kita jadikan salah satu pedoman hidup kita? Simak
cerita berikut ini….
Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu
besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering
menyombong kepada sahabatnya : "Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku
tidak seperti kamu yang lemah dan lunak". Air hanya diam saja mendengar
tingkah sahabatnya.
Suatu hari besi menantang air berlomba untuk
menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana .
Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa
terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba :
Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu
yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan
kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena
kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun
banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.
Air
melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan
bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya
tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya
saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.
Score air dan besi
1 : 0 untuk rintangan ini. Rintangan kedua mereka ialah mereka harus
melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan
kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai
berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu
ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang
celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.
Air
dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia
mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan
leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan
cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0
Rintangan ketiga
ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua
besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat
apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan
mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"
Airpun
segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan
ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk
menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta
bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air
turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.
Jadikanlah
hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya
tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia
bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati
seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan
paksaan dan kekerasan.
Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.
Air
selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan
tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak
ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap
mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa.
Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi
masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri
menjadi uap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenali Makna Insights Facebook
Yuk, Belajar Analisa Insights Facebook! Selanjutnya, kita akan membahas tentang analisis Facebook, yang bisa membantu kita dalam m...

-
Alhamdulillah, Do'aku Terkabul "Bingung mau bilang apa dan gimana" itu yg aku rasain setelah aku lolos masuk Poltekk...
-
Yuk, Belajar Analisa Insights Facebook! Selanjutnya, kita akan membahas tentang analisis Facebook, yang bisa membantu kita dalam m...
-
Ketika “Limit” tak mampu menjawab berapa jauh perjalanan hidup kita lagi. Ketika “Diferensial” tak mampu menurunkan keangkuha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar